TIPS MENDISIPLINKAN DIRI MENULIS
TIPS MENDISIPLINKAN DIRI MENULIS
Assalamualaikum warahmatullahi wabaratuh(Om Jay) Selamat malam guru-guru hebat Indnesia. Selamat berjumpa kembali dengan Omjay, guru belogger Indonesia. Malam ini kita masuk sesi motivasi yang akan disampaikan oleh ibu @Tinisumartini dari Lebak Banten. Adapun yg menjadi moderatornya adalah Mr. Bams. Malam ini memasuki pertemuan ke-28 kelas belajar menulis bersama PGRI gelombang 17 melalui WA Grup. Om Jay mempersilahkan Mr. Bams untuk memandu jalannya kelas belajar menulis online malam ini.
Mr Bams mulai memandu kegiatan perkuliahan. Malam ini kita kembali belajar di ruang ini. Ruang yang minim tempat tapi seluas samudra. Saling berbagi semangat dari orang-orang hebat serta pembelajar yang luar biasa. Saling berbagi motivasi dan pengalaman. Semoga malam ini kita siap mengosongkan gelas agar kembali mendapat asupan yang menyegarkan dan membuat terus semangat dalam aktivitas menulis. Malam ini sahabat hebat kita akan berbagi motivasi beliau adalah ibu @Tinisumartini dari Lebak Banten. Bu Tini biasa disapa Ambu Guru. Mr. Bams Ijin untuk menyampaikan profile Bu Tini.
Nama : Tini Sumartini (nama pena : Ambu Guru).
TTL : Bandung, 13 Juni 1968.
Tugas : sebagai Kepala Sekolah SMPN 3 Cipanas.
Beberapa karya beliau yang sudah terbit yaitu :
1. Buku :Catatan Ambu Guru Ngeblog ( solo) :Desember 2020
2. Cara Sukse Belajar Bahasa Inggris dengan Pendekatan CTL ( solo): Januari 2021
3. Melejitkan Kompetensi Menulis Teks Recount (solo): Maret 2021 Proses terbit
4. Haru-Biru Perjalannku (solo) Maret 2021 proses terbit.
5. Jejak Digital Motivator ( antologi) Oktober 2020.
6 Patidusa Pujangga Wiyata (Antologi) Januari 2021
7. Prahara di tengah Corona ( Antologi) Januari 2021
8. Jejak Langkah Mengukir Prestasi (Antologi) Pebruari 2021.
Setelah perkenalan singkat, untuk mengefektifkan waktu Mr. Bams mempersilahkan Ambu untuk menyampaikan materi dengan tema “ Mendisiplinkan Diri Dalam Menulis “
Assalamualaikum. Selamat malam, Bapak Ibu hebat di seluruh penjuru tanah air. Terima kasih kepada Om Jay yang telah mempercayakan kegiatan malam ini kepadanya. Rasa senang dan bangga dapat berjumpa dengan bapak ibu peserta pelatihan gelombang 17 yang hebat luar biasa. Sampai malam ini bapak ibu sudah mengikuti 28 x pertemuan. Tulisan yang Bapak Ibu kumpulkan sudah cukup untuk dibukukan. Bahkan beberapa orang dari Bapak Ibu peserta sudah menerbitkan buku. Luar biasa. Selamat yah Bapak Ibu yang sudah menerbitkan bukunya. Sebenarnya Ambu Gur agak jiper untuk berbagi di grup ini, karena ia selalu memantau grup ini sebagai silent reader. Tetapi karena sudah tugas dari Omjay maka beliau siap saja. Berbagi dalam kegiatan literasi . Semoga memberikan manfaat bagi kita. Demikan Ambu Guru mengawali perkuliahan.
Ambu Guru ijin untuk berbagi sedikit pengalaman pribadi dalam menulis. Beliau mulai bergabung di grup belajar menulis asuhan OmJay pada bulan Oktober 2020 di gelombang 16. Jujur beliau mengaku sebenarnya ia terlambat untuk masuk dalam dunia literasi. Pada usia 50 an baru belajar menulis. Tetapi satu prinsip yang beliau selalu pegang teguh kalimat bijak “Never Too Old To Learn”
Bu Tini sebagai penulis pemula. Namun motivasi dan ekspektasi yang tinggi ingin menulis dua judul buku yang bisa diajukan untuk kenaikan pangkat. Maka mulai dari situlah beliau memacu diri untuk mewujudkannya. Alhamdulillaah dalam waktu 5 bulan bisa mencapai ekspektasi yaitu menulis 4 judul buku solo dan 4 antologi.
Menurut Ambu Guru kunci untuk meraih itu semua adalah disiplin diri. Disiplin diri sebuah kata memang mudah diucapkan tetapi sulit untuk dijalankan. Terlebih bila pekerjaan sesuai tupoksi sedang menumpuk. Sehingga badan lelah dan tak ada mood untuk menulis
.Lantas bagaimana upaya mendisiplinkan diri untuk konsisten menulis?
Berkut ini tips mendisiplinkan diri untuk konsisten menulis ala Ambu Guru:
1. Mulailah bergabung dengan WAG bloger.Selain di grup belajar menulis ini, mulailah bapak ibu mengikuti komunitas bloger. Tujuannya agar rutinitas menulis terjaga. Karena dalam suatu komunitas bloger pasti ada tantangan-tantangan menulis yang harus diikuti anggotanya. Selain itu kita bisa mendapatkan banyak ilmu tentang menulis dan juga tentang nge-blog. Sehingga kita bisa terus mengembangkan diri.
2. Luangkan waktu untuk menulis, dan bukan hanya menulis di waktu luang.Setiap hari tentu kita disibukkan dengan tupoksi kita. Lalu kapan punya waktu untuk menulis bila menunggu waktu luang? Bisa jadi tidak menulis . Jangan mencari waktu luang, tetapi ciptakan waktu luang. Misalnya bisa sebelum tidur atau sesudah bangun di pagi hari. Ternyata tidak sulit menginvestasikan sedikit waktu untuk impian kita. Kebiasaan Ambu Guru menulis kadang 1 jam sebelum tidur, biasanya antara jam 10 sampai jam 11 malam. Atau 1 jam selepas shalat subuh. Yang penting paling tidak, 1 jam sehari ia harus menulis. Ketika suntuk, justru dengan menulis beliau menyalurkan rasa suntuk itu. Dengan menulis puisi atau pentigraf, menjadi hiburan dan mumet menjadi plong.
3. Tetapkan target.Target ini adalah trik paling jitu untuk membunuh rasa malas. Seperti pengalaman beliau target harus menulis 2 buku. Ternyata di perjalanan target-target lain muncul. Misalnya mengikuti lomba menulis di blog menjadi buku dalam 28 hari. Nikmati saja, sekali mendayung dua tiga pulau terlampau. Dalam prosesnya, ternyata tantangan yang datang dari luar lebih memacu diri untuk terus konsisten menulis. Namun karena ada target diri harus tercapai maka setiap hari lebih banyak lagi porsi waktu yg tambahkan
.4. Perbanyak membaca.Banyak manfaat dari membaca antara lain :a. Menambah pengetahuan untuk referensi, sebagai bahan untuk tulisan kita.b. Menambah kosa kata, secara tidak disadari dengan banyak membaca, perbendaharaan kosa kata semakin bertambah. Sehingga kita bisa menentukan diksi yang lebih beragam ketika menulis.c. Memunculkan ide untuk menulis. Saat mengalami writer block (Kebuntuan akan ide apa untuk ditulis). Apalagi untuk penulis pemula maka cara mengatasinya Salah satunya dengan membaca dan membaca. Biasanya dari tulisan teman kita atau sumber lainnya akan didapatkan ide untuk menulis.
5. Seringlah melakukan Blog Walking.Selain menambah wawasan pengetahuan dari posting-an teman kita, BW bisa menjalin silaturahmi dengan sesama bloger. Kita tulis komentar untuk penulis tersebut untuk terus merasa dihargai sehingga mereka akan terus berkarya. Karena kita juga penulis, suatu saat kita pun akan mengalami rasa senang ketika ada orang lain yang mengapresiasi karya kita. Rasa senang itulah yang akan memotivasi kita, sehingga kita semangat untuk menulis dan menulis.
Di akhir materi sebagai kalimat penutup Ambu Guru menyampaikan kalimat bijak:
“Never too old to learn and better late than never”.
Teruslah Berkarya.
Salam Literasi
Komentar