MENULIS SETIAP HARI DENGAN KECERDASAN BUATAN
Rabu, 6 Agustus 2025
PGRI kembali membuka Kelas Belajar Menulis Nusantara gelombang
ke 33. Kelas ini kelas istimewa. Karena sifatnya gratis dan terbuka untuk umum.
Siapa saja yang berminat bisa ikut belajar. Malam ini adalah pertemuan pertama.
Kelas yang dilaksanakan secara daring melalui
grup whats App. Kelas ini diikuti oleh pserta dari berbagai provinsi di seluruh
Indonesia. Jadwal kegiatan juga dirancang fleksibel dan sama sekali tidak
mengganggu tugas utama bagi peserta.
Pada pertemuan kali ini bertugas sebagai moderator adalah Bu
Helwiyah, S.Pd, M.M yang biasa
dipanggil Bu Ewi. Bu Ewi adalah lulusan KBMN gel 20 saat pandemi. Ia lulus
pertama dengan hasil karya buku solo
kumpulan puisi. Selain itu ia juga pengajar praktik guru penggerak angkatan 7.
Pukul 19.00 Wib kelas dimulai dan akan berakhir pukul 21.00
Wib. Adapun agenda kelas malam ini adalah pembukaan, paparan materi, tanya
jawab, dan penutup. Memasuki agenda pertama pembukaan, agar kegiatan kelas ini dapat
bejalan dengan baik dan lancar bu Ewi mengajak peserta berdoa bersama sesuai
agama dan keyakinannya masing-masing.
Sebelum paparan materi dimulai, bu Ewi mengajak peserta bahwa dalam mengikuti kelas ini sebaiknya menggunakan 2 device yaitu HP dan Laptop. HP digunakan untuk menyimak paparan materi dan Laptop untuk menyusun resume. Selain itu bu Ewi mengingatkan kepada peserta pada sisi tanya jawab jika ada pertanyaan bisa langsung japri ke nomor HPnya.
Memasuki agenda selanjutnya paparan materi. Pemateri pada pertemuam pertama ini adalah Dr. Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd akrab disapa Om Jay. Lahir di Jakarta, 28 Oktober 1972. Guru TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Sebagai Pelopor Gerakan Literasi Digital. Guru Blogger Indonesia. Om Jay adalah seorang guru hebat yang mempunyai segudang prestasi. Mempunyai Motto Hidup : Kejujuran Kunci Keberhasilan dan Kesuksesan.
Adapun tema pertemuan kali ini adalah “Menulis Setiap Hari Dengan Kecerdasan Buatan” Dalam paparannya Omjay menyampaikan tidak ada alasan lagi bagi peserta tidak bisa menulis. Sebab pekerjaan menulis saat ini bukan pekerjaan susah, tetapi sangat mudah. Jika kita mau belajar pasti bisa. Menurut Om Jay yang membuat kita susah menulis adalah karena kita belum tahu caranya.
Untuk diketahui saat ini menulis itu sangat mudah yaitu dengan bantaun kecerdasan buatan atau AI. Kita dengan mudah sekali dapat menulis hanya
hitungan detik saja. Contohnya, kita mau membuat artikel tentang Kisah Omjay
guru blogger Indonesia di ChatGBT.com. Tinggal kita ketik saja sesuai permintaan,
dalam waktu hitungan detik, kisah Omjay sudah tersaji dengan sangat lengkap.
Berikut adalah contoh artikel bertema kisah inspiratif Om
Jay, Guru Blogger Indonesia, ditulis dengan gaya menyentuh dan memotivasi, dan
menginspirasi:
Kata-Kata yang
Menyentuh: Warisan Omjay untuk Guru Indonesia
Om Jay adalah guru yang selalu menebar kalimat-kalimat
sederhana tapi menggugah. Beberapa di antaranya yang selalu saya ingat:
“Tulisan guru adalah warisan intelektual. Ia hidup bahkan
ketika gurunya telah tiada.”
“Satu artikel dari guru bisa mengubah cara berpikir murid,
bahkan bangsa.”
“Menulis itu ibadah.
Tugas kita bukan hanya mengajar, tapi juga mencatat kebaikan.”
Selanjutnya Om Jay mengungkapkan dengan adanya kecerdasan
buatan membuat pekerjaan menulis yang dulunya sulit menjadi mudah. Tetapi
untuk diketahui bahwa kecerdasan buatan atau akal imitasi tidak punya otak, ia akan
menuliskan sesuai apa permintaan orang
yang menyuruhnya. Otaknya berada pada manusia yang memerintahkan AI untuk
menulis apa yang ia inginkan. Jadi AI itu bisa dilatih oleh manusia dengan cara
memeberikan perintah yang tepat.
Menulis setiap hari dapat kita lakukan dengan menggunakan
alat bantu yang bernama kecerdasan buatan. Banyak aplikasi kecerdasan buatan
yang banyak dipakai orang di dunia yaitu: ChatGpt, Meta AI, Copilot, Deepsek, Gemini
dan lain-lain. Kita bisa memilih aplikasi sesuai dengan pilihan masing-masing.
Aplikasi kecerdasan buatan yang paling banyak digunakan adalah ChatGpt.com dan
Meta AI di whats app.
Menulis dengan bantuan kecerdasan buatan itu sangat mudah,
namun kita perlu memiliki keteramapilan tambahan yaitu membaca cepat yang dalam
bahasa inggris disebut speed reading
Penulis profesional saat ini pada umumnya sudah menggunakan
aplikasi kecerdasan buatan. Maka Jangan heran bila ada seorang penulis mampu
menulis buku hanya sehari saja. Contoh Buku 90 Hari Remisi Diabets yang dapat
ditulis hanya dalam waktu sehari saja.
Cerita Om Jay, dulu ia perlu waktu 3 bulan untuk bisa menerbitkan sebuah buku. Tetapi
sekarang dengan bantuan kecerdasan buatan ia
bisa membuat buku hanya hitungan hari saja. Menulis buku menjadi sangat
mudah sekali. Selain itu setiap hari beliau juga bisa menulis hingga 5 artikel
secara rutin
Awalnya Omjay tidak
percaya ada penulis yang bisa menulis
buku dalam sehari. Sekarang Omjay sudah percaya pernyataan tersebut, apalagi
bila aplikasi kecerdasan buatan yang dipakai berlangganan.
Kecerdasan buatan membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi
mungkin untuk saat ini. Itulah teknologi kecerdasan buatan yang harus kita
kuasai saat ini dan kita tidak antipati dengan AI.
Menurut Om Jay dalam menggunakan AI seperti ChatGBT agar
aman dan terhindar dari plagiat, sebaiknya:
1.
Gunakan ChatGPT sebagai alat bantu, bukan
penulis utama.
2.
Ubah dengan gaya bahasa sendiri, dan tambahkan
pengalaman atau sudut pandang pribadi
3.
Periksa hasil tulisan dengan aplikasi pendeteksi
plagiarism, jika perlu seperti Turnitin atau Grammarly.
4.
Cantumkan sumber jika menyertakan kutipan, data,
atau referensi yang berasal dari luar.
5.
Menggunakan AI seperti ChatGPT untuk membantu menulis
buku atau artikel itu tidak menyalahi aturan, selama kita tetap menjunjung
tinggi etika dan kejujuran dalam berkarya
6.
Jadi, ChatGPT bukan alat plagiat, tapi kita
tetap perlu bertanggung jawab saat menggunakannya.
Demikian papran materi oleh Om Jay, banyak ilmu dan wawasan
yang peserta dapatkan, semuanya memberikan manfaat. Yang nantinya
dapat dijadikan bekal untuk menulis. Menulislah setiap hari . menulislah dengan
hati. Jika ide muncul segeralah menulis. Tulislah apa saja yang menarik hati. Tulislah apa yang kita kuasai. Jangan ragu dan takut salah. Teruslah menulis
nanti buktikan apa yang terjadi.
Di akhir pertemuan Om Jay memberikan Closing Statement :
"Jangan pernah remehkan tulisan sederhana yang kamu kirim hari ini, meski hanya di WhatsApp. Bisa jadi, tulisan itu menyelamatkan semangat seseorang, membuka jalan inspirasi, atau menjadi kenangan yang tak tergantikan. Menulislah dari hati, karena tulisan yang lahir dari hati akan menembus hati-hati yang lain." Om jay (Wijayah Kusumah). Guru Blogger Indonesia
Salam Literasi
Helem Parman, S.Pd
Peserta KBMN PGRI Gelombang 33
Komentar