MENULIS UNTUK KEABADIAN BERSAMA MAYOR NANI

 


MENULIS UNTUK KEABADIAN BERSAMA MAYOR NANI




Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat malam semuanya, Om Jay mengawali kegiatan belajar menulis .  Malam ini kelas belajar menulis bersama PGRI kembali menghadirkan sesi Inspirasi. Malam yang sangat spesial karena Om Jay mendatangkan narasumber dari TNI AL. Beliau adalah Nani Kusmiyati, S.Pd.M.M,CTMP. Sering disapa Mayor Nani. Kelahiran Kediri, 12 September 1966. Alumni peserta belajar menulis gelombang 8. Beliau juga teman kuliah S3 Om Jay di kampus Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dengan dipandu moderator hebat Ibu Aam Nurhasanah dari lebak banten, Mayor Nani akan berbagi ilmu dan pengalamannya tentang literasi. Tema kali ini adalah “ Menulis adalah Bekerja Untuk Keabadian” 

Untuk mengefektifkan waktu, Bu Aam mempersilahkan kepada   Mayor Nani yang tercinta untuk  memasuki kelas. Mayor Nani memulai pemaparan materi dengan kalimat pembuka” Menulis adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan  dan oleh siapa saja. Mengapa kita harus menulis? setiap orang memiliki alasan yang berbeda-beda kalau ditanya mengapa harus menulis. Menurut Mayor Nani alasan sesorang menulis diantaranya adalah karena  ingin menumpahkan rasa kesedihan, rasa kegembiraan, dan kemarahan.

Menulis adalah  mengungkapkan ide-ide kita kepada orang lain atau publik. Menulis  juga untuk meyakinkan tentang visi dan misi  kepada orang. Kegiatan menulis akan menjadi  menarik jika kita telah menemui celahnya.

Celah yang dimaksud adalah mengetahui kelemahan dan kelebihan tulisan yang kita buat. Misalnya ketepatan dalam penggunaan bahasa dan penggunan kata penghubung . Sebaiknya sebelum dipublish tulisan itu hendaknya diendapkan dan dibaca terlebih dahulu, karena dengan demikian kita dapat menemukan kata-kata yang kurang tepat dan kesalahan ejaan.

Dalam menulis Mayor Nani sendiri banyak belajar dari para narasumber sebelumnya di group literasi yang mengadakan menulis bareng dan membuat buku antologi dengan berbagai topik. Sebagai penulis pemula Mayor Nani sudah   menulis 28 buku Antologi.

Selain bergabung dengan group literasi Om Jay, Mayor Nani juga ikut di group the writers Om Bud (Bapak Budiman Hakim, Kang Asep dan mbak Devina). Merekalah yang telah banyak memberikan ilmu, ide dan motivasi di dalam menulis. Mayor Nani tidak dapat  menyebutkan satu persatu teman literasi yang membuat dirinya termotivasi untuk menulis. Dan mereka jugalah yang membuat dirinya berani mengungkapkan ide-idenya ke dalam blog serta mengirimkan ke the writers dan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD).

Selain itu bagi Mayor Nani ada dua project yang sudah banyak berbagi ilmu tentang menulis. Project tersebut adalah Project Omera dan Project Nubala.  Project Omera dengan mbak Moon dan Project Nubela dengan mbak Rina. Keduanya masih muda tetapi sudah banyak  berkarya.

Beberapa buku antologi  yang dipublish bersama Omera Project yaitu : Semesta Merestui, Kulminasi, Eksplorasa Edisi 1, Simpang Maya, Kuputuskan Menjadi, Monolog Cinta, Titik Balik, Thank You 2020, Puisi Untuk Yang Terkasih, Favorite Teacher, Manisan Rindu dan Kota Kenangan. Sedangkan buku yang dipublish di  Nubela Project yaitu : Surat Kepada Ibu, Kabar Untuk Ayah, 2020 Bercerita, I’m Jealous Of The Rain, Di Celah Senja, dan Sepanjang Tapak kaki. Project Literasi yaitu : Moment special Sang Guru, Sang Guru, Puisi Rona Korona, Oktober bermakna Jilid 1, Kobaran Semangat Ngeblog, The Meaningfull Of True Story, All About Teacher, dan Pahlawan Hidupku.

Berikut manfaat menulis menurut Mayor Nani adalah :

1.  Menulis dapat memperluas pengetahuan dan wawasan. Dengan menulis otak kita akan terus terasah walaupun kita bertambah usia, sehingga kita tidak mudah lupa.

2. Menulis adalah sarana edukasi. Misalnya seorang guru, dapat menuliskan bahan pelajaran untuk siswa  di blog atau menjadikan sebuah buku maka murid-muridnya akan membaca dan menyerap ilmu tersebut dan berguna untuk masa depannya. Walau penulisnya telah tiada buku-buku itu masih ada, buah pikiran atau ilmu yang dituangkan ke dalam buku masih dapat dinikmati orang lain.

3. Menulis sebagai perantara kebaikan. Ketika kita menulis hal-hal yang inspiratif yang dapat memotivasi orang lain, yang dapat menenangkan hati orang lain maka kita sudah berbagi kebaikan dengan orang lain.

4. Menulis mengabadikan cerita kehidupan  atau perjalanan karir sesorang. Misalnya Ketika Mayor Nani tugas misi di Libanon seharusnya banyak yang bisa ia tulis. Namun saat itu ia hanya mengabadikan lewat foto-foto di tempat-tempat bersejarah. Foto-foto itupun jika hanya disimpan di flash-disk bisa terkena virus. Beberapa foto yang sudah ia simpan di email masih bisa diselamatkan. Dari foto-foto itu yang mengingatkan dirinya untuk menuliskan kembali pengalaman-pengalaman selama misi. Sehingga anak cucunya nanti dapat mengetahui sejarahnya, prestasi apa yang pernah ia dapatkan.

Di penghujung kegiatan Bu Aam mempersilahkan  Mayor Nani, memberi closing statements.

Closing statements  dari Mayor Nani adalah : ” Menulislah senyaman mungkin dan sesuai kata hati”

Terima kasih Mayor Nani luar biasa Ilmu yang bermanfaat dan menginspirasi.

Teruslah Berkarya. 

Salam Literasi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENULIS SETIAP HARI DENGAN KECERDASAN BUATAN

PDHI Cabang Bengkulu Sosialisasi KIE Rabies di SMPN 01 Bengkulu Tengah

MENULIS DONGENG DAN CERITA FABEL