BELAJAR DARI GURU BERPRESTASI DI DAERAH 3T

 


BELAJAR DARI GURU BERPRESTASI DI DAERAH 3T



Pelatihan Belajar menulis Gelombang 17 bersama om Jay, Rabu, 24 Februari 2021.Diteman moderator andal yaitu  Mr. Bams kuliah online belajar menulis dimulai. Malam ini sebagai narasumber adalah Bapak Khamdan Muhaimin, S.Pd. Gr. Kelahiran Banjarnegara, 16 Juni 1987. Bertugas di SMPN 5 Sambi Rampas Kab. Manggarai Timur, Provinsi NTT. Beliau adalah seorang guru BK dan mendapat tugas tambahan sebagai wakil Kepala sekolah. Tema pertemuan kali ini “Menjadi Guru Berprestasi dan Berdedikasi di Daerah 3T”.

Pak Khamdan Muhaimin, S.Pd. Gr bercerita…

Sebelum bertugas menjadi guru di daerah 3T di NTT, beliau pernah menjadi guru honorer di SMK Muhammadiyah Weleri Kendal dan SMKN 1 Mandiraja Banjarnegara Jawa Tengah.

Setelah itu berbekal tekad yang kuat dan ketulusan hati beliau  mengabdi di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Tepatnya di SMPN 5 Sambi Rampas Kab. Manggarai Timur, Provinsi NTT. Beliau bertugas sejak 2015 sampai dengan sekarang.  Subhanallah…Sudah mengabdi kurang lebih selama 6 tahun.

Saya sudah bisa membayangkan dan merasakan  kondisi bertugas di daerah terpencil, terisolir, dan tertinggal .Karena di tahun 1997 saya pernah mengalami bertugas di daerah terpencil. Kondisi dengan segala keterbatasan. Mereka yang bertugas di sana tentu orang-orang yang sudah tertempa. Sudah mempunyai mental yang kuat. Yang selalu siap dengan kondisi tersulit apapun.

Pak Khamdan bercerita menggambarkan  tentang kondisi di tempat ia  bertugas. Di desanya tidak ada listrik, sinyal susah, air pun susah, jalan rusak parah  mendaki  dan menurun. Di kiri dan kanan badan jalan adalah jurang. Mata pencaharian penduduk sekitarnya adalah petani atau berkebun kopi. Hasil panen kopinya  hanya setahun satu kali. Rata-rata tingkat ekonomi  orang tua siswanya adalah golongan ekonomi menengah ke bawah.


Di desanya yang terdiri dari 7 kampung, dimana lokasi kampung yang satu dengan kampung yang lainnya berjauhan .Dari  Desa Rana Mese Kec. Sambi Rampas  menuju ibu kota Kab. Manggarai Timur membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Jadi kalau mau membeli kebutuhan atau  makan bakso, mie ayam,sate dan lainnya harus  ke kota  kab terlebih dulu.

Bagi Pak Khamdan Itu semua  adalah  nikmat, karena jika   dinikmati dan selalu bersyukur atas apa yang ada proses menjalani kehidupan menjadi terasa ringan.

Lalu bagaimana agar tetap bertahan di daerah 3T?

Untuk bertahan di daerah 3T, Pak Khamdan dan warga bercocok tanam. Pak Khamdan dan warga  tidak pernah  membeli sayur ke kota. Karena mereka  menanam sendiri sayur-sayuran. Mereka menanam untuk dimakan sehari-hari. Kalau mau  beli  sayur-sayuran tidak mungkin karena jarak dengan  pasar sangat jauh sekali. Membutuhkan waktu tempuh selam  4 jam. Jenis tanaman yang ditanam misalnya : labu, daun singkong, kubis, buncis, pepaya dll. Makanan favorit beliau  adalah daun singkong dan  labu beserta daunya. Tanaman singkong dan  labu  tumbuh setiap saat (tidak mengenal musim). Sedangkan tanaman kubis menunggu musim kemarau. Untuk lauk biasanya dengan telur,mie instan, ikan asin, ikan basah(sekali-kali kalau lagi musim) dan ayam pedaging .

Menurut Pak Khamdan,  adat di daerah 3T sangat kuat. 

Acara adat yang masih ada yaitu:

1. Irong, adalah tidak boleh berteriak, menyalakan api, ribut, selama 1-2 hari, tujuanya adalah supaya hasil panen melimpah.

2. Acara mbaru dor, adalah masuk rumah baru mereka menggunakan berbagai acara adat.

3. Kepok tuak adalah adat menyambut kedatangan tamu dengan berbicara adat menggunakan tuak, rokok dan ayam kampung. Ungkapan ketulusan orang disini menerima tamu dan kegembiraan menyambut tamu baru.

4. Makan padi baru, acara pesta sekolah.

Dari pengalaman bertugas di daerah 3T itulah  Pak Khamdan memulai menulis tepatnya pada tahun 2016. Menulis tentang berbagai  tantangan dan solusi menjadi pendidik di daerah 3T. Ungkap beliau pertama kali menulis langsung masuk menjadi finalis (10) besar kegiatan Simposium GTK 2016 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI.

Tujuan beliau menulis adalah agar pemerintah memperhatikan pendidikan di daerah khusus atau daerah terpencil yang masih serba kekurangan dari berbagai akses.  Memotivasi  guru-guru yang bertugas di daerah 3T agar tetap semangat  berinovasi dan  menginspirasi .

Menurut Pak Khamdan trik belajar menulis yaitu  mulai dari  masalah, kemudian menemukan masalah / persoalan di daerah 3t, lalu dirangkum/ditulis. Setelah itu mencari solusi melalui tulisan dan tindakan.

Motto : “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain”

Rumah Belajar.


Pak Khamdan di daerah 3T  mendirikan rumah belajar, rumah belajar berdiri tahun 2016 sampai sekarang.  Anak-anak setelah pulang sekolah, makan, istirahat sebentar, kemudian ke kebun. Ke kebun mereka  mengambil kayu bakar dan sayur, kemudian pulang ke rumah, makan malam dan tidur karena kelelahan sehingga tidak sempat belajar. Melihat kondisi itulah Pak Khamdan terpanggil untuk mendirikan rumah belajar. Dengan harapan supaya anak semangat dalam belajar,bisa juga  kegiatan les matematika, membaca buku, menggambar, mewarnai, bulu tangkis , bola voli, puzzle dll. Pada  malam harinya pukul 19.30 wita anak-anak juga dapat belajar mengoperasikan laptop dan akses internet gratis di rumah belajar. Dan yang paling membanggakan bagi pak Khamdan, adalah ketika rumah belajarnya  mendapatkan kiriman buku dari mbak Najwa Shihab sebagai duta baca Indonesia. Dan ketika  mbak Najwa Shihab mengunggah kegiatan rumah belajar  di instagramnya.

Selain  sebagai guru, Pak Khamdan juga menjadi relawan di daerah 3T. Yaitu dengan membuat proposal mengajukan bantuan ke berbagi instansi.  Baik instansi negeri, swasta,yayasan, kampus, komunitas, media online, perpustaakan daerah,dan perpustaakan nasional. kemudian menjalin kerja sama dengan mereka. Setelah mendapatkan apa yang diajukan, mewakili donator beliau membagikannya seperti  flashdisk vidio pembelajaran ,program kirim budi ke sekolah SD, SMP dan SMA, seragam sekolah, buku bacaan, alat tulis ke sekolah SD, SMP dan SMA di tempat tugasnya, membagikan mukena, Alquran, Iqro, buku, karpet ke Masjid Fatahillah untuk umat muslim minoritas. Mewakili donator dari Jawa juga membuat dua sumber mata air dan 4 bak penampung air untuk warga sekitar yang kekurangan air di daerah 3T.

Di SMPN 5 Sambi Rampas Kab. Manggarai Timur, Provinsi NTT sinyal susah kadang blank sinyal sampai 3 hari, coba bayangkan 3 hari tanpa HP,oleh karena itu saya menginisiasi sekolah berbasis digital seperti : Computer Based Tes offline dan pemilihan ketua Osis  offline. Ini merupakan pertama kali dilaksanakan di sekolahnya dan pertama kali juga di Kab. Manggarai Timur. Cara kerja berbasis digital ini  tanpa menggunakan sinyal dan kartu perdana, selain itu kami juga membuat kelompok belajar mini di setiap kampung.

Di kondisi dengan  segala keterbatasan, namun tidak menyurutkan Pak Khamdan untuk selalu berinovasi, berdedikasi, dan meraih prestasi. Berikut beberapa prestasi yang pernah diraihnya. Finalis (10 besar) Simposium GTK Dikdas Kemendikbud 2016. Peserta terbaik Diklat Prajabatan CPNS 2016. Penghargaan sebagai pendidik di daerah 3T sejak 2011. Dinobatkan sebagain Guru SMP Inspiratif Tingkat Nasional 2020 yang diselenggarakkan oleh Dirjen GTK Kemdikbud di Hotel Serpong, Tangsel.


Diakhir pertemuan sebagai kalimat penutup dari Pak Khamdan :

“Teruslah mengabdi dimanapun bapak/ibu berada, ilmu yang kita berikan akan berdampak pada generasi berikutnya, guru tidak hanya mengajar tetapi juga bisa berkontribusi bagi lingkungan sekitar yang membutuhkan, terus menjadi teladan bagi anak didik, terus berkarya, berinovasi dan menginspirasi, selamat mengabdi, semoga sehat selalu dan berusaha memberi manfaat kepada orang lain".

Teruslah Berkarya. 

Salam Literasi

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENULIS SETIAP HARI DENGAN KECERDASAN BUATAN

PDHI Cabang Bengkulu Sosialisasi KIE Rabies di SMPN 01 Bengkulu Tengah

MENULIS DONGENG DAN CERITA FABEL