Sesuai jadwal pelatihan
Jumat, 22 Januari 2021 adalah pertemuan ke-9 kelas belajar menulis
online bersama Omjay. Seperti biasa kuliah dimulai pukul 19.00 WIB. Malam ini
kelas ditemani oleh moderator keren yaitu Pak Cip. Agar kegiatan mendapat
berkah dan berjalan lancar,Pak Cip mengajak peserta pelatihan membaca lapaz
Basmallah.
Pak Cip berterima kasih kepada Omjay atas kepercayaan menjadi
moderator.
Adapun susunan acara kegiatan adalah :
1.Pembukaan
2.Paparan
narasumber
3.Tanya Jawab
4.Penutup.
Kemudian Pak Cip memperkenalkan narasumber. Narasumber
malam ini adalah Ditta Widya Utami,
S.Pd. Kelahiran Subang,23 Mei 1990.
Beliau adalah guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy Jawa Barat dan Penulis. Di usia
yang masih muda, berbagai prestasi dan penghargaan yang telah diraih.
Prestasi
dan penghargaan yang telah diraih:
Peraih Parasamya Susastra Nugraha(100 Guru
Penulis Jawa Barat)-2020
Peraih Parasamya Susastra Nugraha(Penggerak
Literasi)-2020
Penghargaan Bupati Subang bidang Kepenulisan 2020.
Agar lebih
efektif, Pak Cip persilahkan Mbak Ditta untuk masuk kelas. Mbak Ditta
mengucapkan salam, senang dan bahagia berjumpa dengan peserta pelatihan belajar
menulis di seluruh tanah air. Mbak Ditta juga mengucapkan terima kasih kepada Om
jay atas kepercayaanya menjadi narasumber. Hal Ini ia lakukan sebagai wujud bakti
seorang murid kepada guru. Adapun tema pertemuan
malam ini adalah “Mental Seorang Penulis”.
Mbak
Ditta menjelaskan untuk menjadi penulis
andal ada 2 hal penting yang harus kita miliki.
Pertama harus mengetahui Teknik menulis.
Kedua harus memiliki mental
yang kuat dan sehat.
Belajar dari kisah beberapa penulis tersohor, baik
penulis dari dalam maupun luar negeri. Ternyata banyak diantara mereka yang
harus jatuh bangun ketika memulai karirnya sebagai seorang penulis. Tetapi
karena mereka salah satu faktornya memiliki mental yang kuat dan sehat, maka
mereka tidak putus asa. Dan tidak menyerah. Namun mereka bangkit kembali. Tetap
semangat dan akhirnya meraih kesuksesan. Jadi yang dimaksud”mental” di sini adalah
sebuah cara berpikir untuk dapat belajar dan merespon sesuatu hal dengan baik.
Menurut Mbak
Ditta ada lima mental seorang penulis
yaitu :
1. Siap konsisten.
Setiap pekerjaan itu tergantung pada niat. Termasuk kita penulis pemula. Jika sudah berniat
jadi penulis maka skill harus ditingkatkan. Penting untuk diingat bahwa “Menulis”
merupakan sebauah kata kerja”. Maksudnya, harus ada tindakan nyata. Seperti
contoh seorang RA Kartini, ia menulis surat, dari kumpulan surat-suratnya itu
lahirlah sebuah buku.Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi(Om
Jay). 1 kutipan bekal untuk penulis pemula. Semua orang mungkin bisa menulis.
Tetapi untuk menjadi penulis andal dibutuhkan mental yang kuat. Dan juga konsisten dalam menulis. Salah satu tips
agar memiliki mental dan tetap konsisten adalah mengenal diri sendiri.
Karena dengan mengenal diri sendiri, apapun tantangan yang menghadang, akan tahu
tindakan apa yang harus dilakukan.
2. Siap dikritik.
Jika kita sudah
memutuskan untuk mempublikasikan hasil tulisan di blog/media sosial atau media
yang lainnya, maka harus disadari bahwa tulisan kita adalah telah menjadi milik
publik. Untuk itu kita harus siap mental yaitu siap menerima masukan publik.
Tidak hanya siap dengan komentar yang baik, tetapi harus siap dengan kritikan
yang cukup tajam atas tulisan kita. Dengan adanya masukan, kritik dari berbagai
pihak, dapat mengetahui kekurangan dan kelemahan tulisan kita. Bukan hanya dari
kacamata diri sendiri, tetapi juga dari kaca mata pembaca.
3. Siap belajar.
Jika
sudah konsisten, sudah bisa menerima saran dan kritik maka sungguh kita memilik
mental untuk belajar tumbuh. Dalam hal
ini ada dua cara yang dapat di tempuh.
Pertama melakukan riset (misal berkunjung
keperpustakaan, mengamati buku-buku best seller, melacak apa yang sedang trend
di media sosial.
Kedua menambah bacaan (literasi) untuk meninggkatkan daya baca.
4. Siap ditolak.
Mental keempat
seorang penulis adalah siap ditolak. Ditolak media maupun penerbit. Jika naskah
kita ditolak maka coba lagi dan coba lagi. Atau cari alternatif yang lain. Misal dengan menerbitkan sendiri. Bisa
juga dipublis diberbagai media social.
5. Siap menjadi unik.
Mental ke lima
yang harus dimiliki oleh seorang penulis adalah siap menjadi unik. Penting
ditanamkan untuk menjadi penulis adalah just beyourself. Jadilah diri sendiri. Maksudnya
adalah dalam menulis tidak perlu ikut-ikutan. Tulis saja apa yang paling
disukai. Sesuai dengan diri sendiri. Contoh Mr. Bams unik dengan
kalimat-kalimat positifnya. Untuk itu, apa yang unik dalam diri kita? Hanya
diri kita yang bisa menjawabnya.Ayo tuangkan dalam bentuk tulisan. Jadilah
penulis yang jujur yang apa adanya dan ada apanya. Penulis yang tidak
dibuat-buat. Namun tetap berbobot. Terus berlatih untuk menulis dan membaca.
Bagaimana cara memunculkan ide dan
kreatifitas?
Tips memunculkan ide dan kreatifitas adalah.Terus berlatih
membaca dan menulis. Dengan catatan jika kita ingin belajar menulis melalui
membaca. Membaca bisa menambah kosa kata, wawasan dan lain sebagainya. Dengan
membaca akan banyak ide yang bermunculan. Untuk menjadi unik sebaiknya saat
membaca jangan gunakan Teknik membaca cepat. Pelajari tata bahasa yang
digunakan. Misalnya pemilihan kosa kata. Yang paling penting tetap menggunakan
gaya Bahasa sendiri.
Bagaimana kiat agar
konsisten menulis?
Kiat agar konsisten menulis adalah 1.sesibuk apapun
pekerjaan, kita harus punya target dalam satu bulan harus bisa menghasilkan
tulisan2.di sela-sela jeda istirahat, sempatkan untuk menulis. Pagi hari tulis
dulu sebagai draf. Baru kemudian diedit dan dipubilsh3.untuk kosisten memang
harus dipaksakan4.tentukan tujuan menulis sedetail mungkin5.kalau di flim 5
cm,gantungkan cita-cita kita 5 cm di kening agar selalu terlihat.
Dengan
menyimak penyampaian materi dari Mbak
Ditta, tentang “Mental Seorang Penulis”, menambah semangat dan kekuatan
tersendiri bagi saya untuk tetap menulis.
Terima kasih Mbak Ditta telah
memotivasi dan menispirasi.
Semoga Sehat Selalu.
Teruslah berkarya
Komentar